Taj Mahal: Bukti Romantika Keagungan dan Kebesaran Sang Pencipta

Penulis Wahyudi Muchsin "dokter koboi"
PERJALANAN ini membawakan saya menjejakkan kaki di salah satu mahakarya dunia — Taj Mahal. Dari kejauhan, bangunan megah berwarna putih gading itu berdiri anggun, seolah membisikkan kisah cinta yang melintasi zaman.
Setiap lekuk, setiap ukiran, setiap marmer yang dipahat dengan teliti, mencerminkan kesungguhan hati dan kehalusan rasa manusia dalam merayakan cinta... dan lebih jauh lagi, dalam menyaksikan keagungan Sang Pencipta.
Taj Mahal dibangun pada abad ke-17 oleh Kaisar Mughal, Shah Jahan, sebagai tanda cinta kepada istrinya, Mumtaz Mahal. Kini, usia bangunan ini sudah lebih dari 370 tahun. Terletak di kota Agra, negara bagian Uttar Pradesh, India Utara, Taj Mahal menjadi magnet bagi jutaan peziarah keindahan dari seluruh dunia.
Saya termenung. Di balik keindahan buatan tangan manusia ini, betapa Allah menunjukkan kebesaran-Nya. Memberikan ilham kepada hamba-Nya untuk mencipta karya abadi. Setiap detail Taj Mahal seakan memuliakan kemuliaan Allah — bahwa segala yang indah di dunia ini hanyalah bayangan kecil dari keindahan surgawi.
Meski berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, pemerintah India bersama berbagai badan dunia seperti WHO (World Health Organization) aktif menjaga kesehatan masyarakat di sekitar Agra, termasuk mengelola polusi dan kesehatan lingkungan, agar warisan dunia ini tetap lestari dan tetap nyaman dikunjungi.
Romantika Taj Mahal bukan sekadar tentang cinta antara Shah Jahan dan Mumtaz Mahal. Lebih dalam, ia adalah pengingat tentang kefanaan dunia dan kekekalan cinta sejati di sisi Allah. Di pelatarannya, saya berdoa dalam hati, memohon agar cinta saya pada dunia tak melupakan cinta kepada Yang Maha Kekal.
Melangkah keluar dari kompleks itu, langit India pagi itu berwarna keemasan. Seperti restu langit atas renungan kecil saya: bahwa segala keindahan dunia hanyalah tanda untuk mengenal-Nya, mencintai-Nya, dan kembali kepada-Nya. (***)
Berita Serupa yang Mungkin Anda Suka
-
In Memorial H.M Alwi Hamu: Staf Khusus dan Kreator Media
Penulis M. Saleh Mude
SAYA beruntung lahir d...
-
Taruna Ikrar Dokter Diaspora Dari Selayar
Penulis: Rusman Madjulekka
INILAH anak muda yang juga a...
-
Bupati Husniah Talenrang Yang Merakyat, Bertemu dengan Rangga Sang "Ubi Kayu Bakar" Viral
GOWA, TERAS BERITA, COM---- Beredar foto Bupati Gowa Hj. Husniah Talenrang di media sosial bebera...