Peneliti Poltekpar Ungkap Potensi Besar Wisata Bahari Sulsel

Admin 12 September 2024 17:20:29 Populer

MAKASSAR, TERAS BERITA, COM---- Wisata Bahari di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki prospek yang sangat menjanjikan untuk pundi-pundi pemasukan asli daerah dan pengembangan kehidupan masyarakat, khususnya di wilayah pesisir.

Nilai ekonomi wisata bahari di Sulsel memiliki potensi kontribusi ekonomi tahunan sebesar Rp 195 miliar dengan rata-rata biaya perjalanan wisatawan sebesar Rp 1,3 juta.

Hal itu terungkap dalam pemaparan hasil penelitian yang dilakukan Kelompok Penelitian Institusi Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar 2024 tentang Wisata Bahari Berkelanjutan Sulawesi Selatan Analisis Nilai Ekonomi Pariwisata pada Daerah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 

dibuka oleh Dr. Herry R.Widjaja Direktur Poltekpar Makassar, di Hotel Aston, Makassar, Kamis (12/9/2024)

Kelompok peneliti Institusi Politeknik Pariwisata Makassar 2024 yang terdiri dari Dr Islahuddin, Dr. Syamsu Rijal, Nur Salam, Radiana Idrus. AM Yusuf Randy, melakukan penelitian bertujuan untuk menganalisis nilai ekonomi pariwisata bahari di Sulsel dengan fokus pada wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, serta mengevaluasi dampak sosial dan efektibitas kebijakan kolaboratif dalam lengelolaan pariwisata bahari yang berkelanjutan.

Pemaparan hasil penelitian itu dilakukan melalui focus discussion, melibatkan pembicara dosen Antropologi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Muhammad Neil, S.Sos.,M.Si, didampingi moderator Muhammad Arfin Salim, Ph.D dan peneiliti Dr Islahuddin.

Neil membahas mengenai karakter budaya masyarakat pesisir, kehidupan sosial dan mengungkap kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya berpihak kepada pemberdayaan masyarakat. 

Antropolog itu juga membuka ruang tanya jawab yang menarik bagi para peserta yang terdiri dari unsur Pemerintahan, Dispar Makassar, Praktisi Hotel dan Biro Perjalanan serta Akademisi dan Pemerhati Pariwisata.

*Latar Belakang*

Latar belakang wisata bahari di Sulsel, khususnya di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil, merupakan kontributor yang signifikan bagi perekonomian daerah.

Pariwisata ini memainkan peran penting dalam pelestarian budaya dan kelestarian lingkungan. 

Penelitian yang dilakukan Islahuddin dan kelompoknya, mengevaluasi nilai ekonomi pariwisata bahari, menganalisis dampak sosialnya dan menilai efektivitas kebijakan kolaboratif dalam mempromosikan pariwisata bahari yang berkelanjutan.

Penelitian itu mengacu pada tinjauan pustaka bahwa pariwisata bahari diidentifikasi sebagai sektor ekonomi utama di Indonesia yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Pariwisata berkelanjutan menggabungkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk memastikan manfaat jangka panjang.

Literatur menekankan pentingnya kolaborasi pemangku kepentingan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan, yang mencakup pemerintah, masyarakat lokal dan keterlibatan sektor swasta.

Penelitian menggunakan pendekatan metode campuran, mengumpulkan data kuantitatif melalui survey yang mengukur biaya perjalanan wisatawan dan dampak ekonomi pariwisata terhadap masyarakat lokal.

Data kuantitatif dikumpulkan melalui survey yang mengukur biaya perjalanan wisatawan dan dampak ekomomi pariwisata terhadap masyarakat lokal. 

Sedangkan data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara dengan para pemangku kepentingan, analisis dokumen kebijakan dan studi kasus destinasi wisata bahari. Data ini digunakan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan kolaboratif dan dampak sosial.

Selain nilai ekonomi, dampak sosialnya adalah peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal, akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan dan pendidikan serta kondisi kehidupan yang lebih baik. Selain itu, wisata bahari mendukung pemberdayaan masyarakat, kesadaran lingkungan dan pelestarian budaya.

Efektivitas kebijakan secara kolaboratif telah menunjukkan dampak positif dalam meningkatkan kualitas destinasi dan pengelolaan sumber daya, meskipun tantangan seperti koordinasi yang tidak efektif dan kebijakan yang tidak konsisten masih ada ditemukan.

*Kebijakan Tidak Konsiste*

Kesimpulan penelitian itu menyebutkan, wisata bahari di Sulsel menawarkan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan namun berkelanjutannya terancam oleh masalah koordinasi dan ketidakkonsistenan kebijakan. Strategi pengelolaan yang efektif dan kolaborasi pemangku kepentingan yang lebih kuat sangat penting untuk mempertahankan manfaat ini.

Hasil penelitian tersebut merekomendasikan perlunya infrastruktur dan aksesibilitas, memperbaiki akses ke destinasi pariwisata.

Promosi dan pencitraan merek memperkuat strategi pemasaran untuk menarik lebih banyak pengunjung.

Perlunya dibarengi praktik-praktik ramah lingkungan dengan mendorong praktik-praktik pariwisata yang berkelanjutan.

Perlunya koordinasi pemanku kepentingan dengan meningkatkan komunikasi dan koordinasi di antara pemangku kepentingan.

Hal yang tak kalah pentingnya adalah masalah pendanaan yang berkelanjutan, mencari sumber pendanaan alternatif untuk mendukung pengembangan pariwisata. 

Selai itu, pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya yang fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal dan pelestarian wisata budaya untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang pariwisata bahari. (ks)

Nama

Komentar

Berita Serupa yang Mungkin Anda Suka

Berita Terbaru